Bandung, Jabarcyber.com – Sempat mengalami kelangkaan minyak goreng dalam waktu sebulan kebelakang membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengambil langkah operasi pasar walaupun dirinya mengakui bahwa strategi tersebut sifatnya tidak permanen karena dibatasi oleh stok dan situasi lapangan.
“Saya perintahkan Kadis Indag untuk fokus di bulan-bulan ini menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) untuk berkeliling melakukan pemantauan kondisi di 27 kota/kabupaten,” tulisnya di Instagram resmi Ridwan Kamil @ridwankamil.
Merespon kelangkaan minyak goreng di Jawa Barat, anggota DPRD Jawa Barat fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Erni Sugiyanti justru memberikan salah satu opsi yang bisa menjadi solusi bagi Pemprov Jabar guna mengatasi langkanya minyak goreng.
“Jika itu bisa dilakukan itu luar biasa karena sesungguhnya saya tidak percaya pasokan itu tidak ada, pasokan itu ada hanya harganya yang kemudian masih menjadi perdebatan 14 ribu jangan-jangn untuk para pengusaha tidak menutup untuk hari ini karena memang situasi secara global kondisinya sedang perang dan itu akan mempersulit misalnya pengiriman dan lainnya kemudian produksi juga terganggu hingga harga lebih mahal,” tukas Erni Sugiyanti.
Lebih lanjut, dirinya memahami bahwa Jawa Barat memiliki banyak UKM dengan sumber kelapa sawit yang cukup.
“Apakah Gubernur tidak bisa memberdayakan produksi minyak goreng lewat UKM kita, dulu kita nenek-nenek kita membuat minyak kelapa kenapa tidak kita kemudian berfikir kita kembali kesana membuat lagi minyak kelapa itu, tentunya dengan hari ini didukung adanya tekhnologi para mahasiswa mempunyai tekhnologi yang lebih bagus jangan-jangan pembuatan minyak kelapa bisa lebih mudah dari zaman dahulu,” imbuh Erni Sugiyanti, Senin (21/03/2022).
Dirinya justru memandang Pemprov Jawa Barat harus pandai melihat peluang langkanya minyak goreng ini dengan menggandeng UMKM Jabar maju bersama memproduksi minyak alternatif pengganti minyak goreng seperti minyak kelapa.