Bandung, Jabarcyber.com – Akhir bulan Agustus 2022 anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor Mochamad Ichsan Maoluddin menggelar sosialisasi Peraturan daerah (Perda) nomor 2 tahun 2022 tentang desa wisata di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Menurut legislator PKS ini, dirinya mengundang komunitas pegiat seni yang rata-rata adalah kaum milenial dan generasi Z yang memiliki kemampuan bermain alat musik.
“Peserta tertarik karena rupanya mereka bisa mengusulkan desa ditempat tinggalnya sebagai desa wisata asal punya potensi,” ujar Mochamad Ichsan kepada awak media, Jum’at (02/09/2022).
Potensi pertama yang dimaksud Mochamad Ichsan ialah sumber daya alam, seperti view alam yang menjual, sehingga walaupun desa itu masih kategori embrio atau desa maju, ketika mempunya potensi alam maka bisa diusulkan.
“Yang kedua adalah unsur budaya, termasuk kesungguhan desa yang disitu ada karya-karya seni bisa berupa batik, wayang dan lainnya, itu yang kemudian para wisatawan atau pelancong mancanegara maupun domestik itu dikenal, sebetulnya dari media semua bisa viral , bisa diajukan,” tukasnya.
Kemudian point berikutnya yang bisa diajukan menurut Mochamad Ichsan ialah kemampuan ekonom kreatif seperti di Kecamatan Citereup yaitu Desa Tari Kolot.
“Disitu ada pegiat logam untuk pembuatan loyang, oven sebetulnya itu bisa diusulkan ketika memang desanya siap, ada tahapannya untuk menjadi desa wisata ada pemetaannya kemudian ada standarisasi, kemudian ada Dinas terkait yang mengkaji kira-kira bisa atau tidak, ketika itu destinitif keluar SK dari Dinas Pariwisata maka itu sudah bisa mendiri pengelolaannnya,” tuturnya.
Selain 3 point tadi, Mochamad Ichsan juga menyoroti masih kurangnya peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam menggalakan desa-desa di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata khususnya lewat pemasaran digital.
“Memang digital itu bagian dari keharusan, kedepannya jadi desa-desa yang sekarang posisinya masih desa embrio, berkembang kemudian maju dan mandiri, kemandiriannya itu biasanya sudah identik dengan digital, sebetulnya itu kata kunci, oleh karena itu kita sengaja mengumpulkan para milenial dalam rangka mereka itu sebagai pelaku ekonomi, pelaku kebudayaan, dimasa yang akan datang,” tukasnya.
Mochamad Ichsan melanjutkan, “Bagaimana agar itu terpublish dengan baik maka kekuatan digitalnya harus dari sekarang maka akan ada prestasi untuk desa-desa peraih desa digital, jadi pelayanan e-KTP semua sudah serba digital sehingga dengan demikian bisa respon pelayan lebih cepat,” imbuhnya.
Dirinya berharap Pemprov Jabar hadir tidak hanya memberikan pendampingan bagi para pelaku desa wisata nantinya akan tetapi mereka juga menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung digital marketing guna memasarkan objek-objek desa wisata di Kabupaten Bogor.