Achmad Ru’yat dan Pansus VI DPRD Jabar Datangi Wilayah 3 Jawa Barat Guna Majukan Konsep Pembangunan Wilayah Secara Komprehensif

banner 468x60

Cirebon, Jabarcyber.com – Rombongan Panitia khusus (Pansus) VI dipimpin Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat menggelar rapat kerja bersama wilayah III Jawa Barat yaitu Kabupaten Cirebon, Majalengka, Indramayu, Kuningan, serta Kota Cirebon, Kamis (17/02/2022).

Selain menjaring data dan informasi terhadap pembahasan rancangan peraturan daerah Provinsi Jawa Barat terkait Rencana Tata Ruang Provinsi (RTRWP) tahun 2022-2024, Achmad Ru’yat pun memastikan agar kehadirannya bersama Pansus VI di wilayah 3 bertujuan agar Perda RTRW bisa memajukan secara konprehensif konsep pembangunan kewilayahan dari hulu sampai hilir.

Read More
banner 300250

“Bahwa pansus sengaja melakukan publik hearing terkait dengan pembahsan RTRW ini karena ini suatu rancangan peraturan daerah yang sangat strategis, apa yang terjadi pada hari ini yaitu warisan para pendahulu kita, dan apa yang akan kita lakukan termasuk di Perda RTRW ini adalah untuk kita wariskan kepada generasi yang akan datang, sehingga kami menanggap penting bertemu dengan para pemangku kepentingan di seluruh Jawa Barat,” kata Ru’yat.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini telah mendatangi langsung beberapa wilayah dan mengadakan pembahasan tata ruang seperti Karawang dan sekitarnya, Bogor raya, wilayah Ciamis dan Pangandaran, Bapenas, Kementerian ATR BPN, Kementerian Kehutanan, Perikanan Kelautan dan beberapa instansi pemerintah lainnya.

“Kemudian juga kita berharap bahwa sustainable development pembangunan yang berkelanjutan dengan berbasis lingkungan tetap terjaga, kita menangkap kesan bahwa LP2B sangat interfensi kepada lahan-lahan lain sehingga dirasakan ada evalusasi,” tukas Ru’yat.

Demikian pula di beberapa wilayah seperti Bekasi terdapat semacam abrasi mengikis 600 hektar, berdasarkan kasus tersebut, Ru’yat dan Pansus VI juga ingin mendapat informasi di wilayah Cirebon dan sekitarnya apakah ada lahan timbul yang mungkin terkait dengan abrasi.

“Kemarin kita di pangandaran melihat program pemerintah tentang bangunan penahan pemecah gelombang sehingga jika ada tsunami tidak menggerus pesisir pantai dan dalam beberapa diskusi termasuk kereta api cepat program strategis nasional ini rencananya Jakarta Bandung kemarin ada diskusi kenapa tidak sampai bandara Kertajati, jadi kita ingin mendapat tanggapan dari forum yang terhormat ini agar kebijakan ini betul-betul aspiratif,” pungkas Ru’yat.

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *