Cianjur, Jabarcyber.com – Anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Cianjur Dadan Suryanegara meminta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga menyebabkan keracunan massal di MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur ditutup sementara.
“Harus distop dulu dalam beberapa hari, dalam beberapa waktu jangan sampai terjadi kejadian seperti ini, sambil juga melihat perkembangan yang keracunan itu,” kata Dadan saat dihubungi awak media, Selasa (22/04/2025).
Kemudian dirinya menambahkan bahwa penghentian sementara dapur SPPG ini juga harus diimbangi dengan melihat kesiapan dari rumah sakit atau puskesmas yang ada.
“Khawatir ada bertambah yang keracunannya, kalau masalah MBG itu kewenangannya pusat, kita tidak bisa berbuat apa-apa pemerintah daerah, baik Provinsi ataupun Kabupaten. Saya meyakini bahwa itu bukan unsur kesengajaan tapi tetap saja untuk menjadi sebuah pelajaran, tetap itu harus diperiksa oleh pihak yang berwajib, dicek apakah itu ada sabotase untuk memastikannya, tapi saya meyakini itu bukan unsur kesengajaan,” ujar Dadan.
“Kejadian keracunan ini kalau tidak salah bukan hanya Cianjur saja, ada juga di beberapa daerah, artinya DPRD provinsi ataupun DPR RI perlu meninjau pelaksanaan MBGnya, sudah sejauh mana profesionalisme dari pengelola MBG itu,” tukas Dadan.
Selain itu, legislator PKS ini juga melihat demografi Cianjur dimana masih ada beberapa daerah yang sulit dijangkau sehingga untuk membawa dampak positif terhadap program MBG dirinya mendorong agar dapur SPPG ditambah jumlahnya.
“Artinya memang harus ada dibeberapa titik, kalau misalkan pendistribusiannya agak jauh, itu bisa saja berakibat basi jadi perlu ada penambahan, hanya saja kewenangan itu semua adalah dari pusat, cuma untuk mengantisipasi himbauan perlu ada penambahan agar memperpendek jarak distribusi itu karena kalau misalkan dimasaknya misalkan dari malam, distribusikannya siang bisa jadi itu ada yang basi,” pungkas Dadan.
