Capaian Vaksinasi Kabupaten Bogor Sudah 50,54%

banner 468x60

Bogor -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus melakukan upaya percepatan vaksinasi. Sinergi Pemkab Bogor dengan TNI, Polri dan seluruh stakeholder dilakukan untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok wilayah. Berdasarkan data per 2 November 2021, capaian dosis pertama sebanyak 2.135.630 atau setara 50,54%.

Pemerintah pusat menargetkan Kabupaten Bogor untuk melaksanakan vaksinasi 4.225.790 orang atau sebanyak 8.451.580 dosis sampai dengan Desember 2021. Sampai saat ini capaian vaksin Kabupaten Bogor, data per 2 November 2021, dosis pertama sebanyak 2.135.630 atau setara 50,54%, dosis kedua 1.403.332 atau setara 33,21%, dosis ketiga untuk tenaga kesehatan 11.896 atau setara 90,57%. Total tercapai 3.550.858 dosis.

Read More
banner 300250

Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan bahwa vaksinasi terkendala wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang mencapai 5,4 juta jiwa, atau 11,24 persen penduduk Jawa. Maka Kabupaten Bogor tidak bisa dibandingkan dengan kota kabupaten lain yang jumlah penduduknya lebih sedikit.

Perlu diketahui saat ini Kabupaten Bogor berstatus PPKM level 3. Walaupun capaian vaksin lebih dari 50% tapi vaksinasi lansia dibawah 40%. Sedangkan syarat turun ke level 2 harus 50 persen vaksinasi dan 40 persen vaksinasi lansia. Jadi penentuan level PPKM yang menentukan adalah pemerintah pusat.

Ade mengungkapkan, dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, Kabupaten Bogor memiliki target vaksinasi terbanyak di tingkat daerah, yakni 4,2 juta jiwa, atau 8,5 juta dosis vaksin. Saat ini kami juga mengalami, keterbatasan Nakes untuk menjangkau pelosok-pelosok desa.

“Jumlah penduduk kami terbanyak se-Indonesia, selain itu wilayahnya pun sangat luas. Masih ada warga kami yang harus berjalan kaki sejauh 2 km hingga 4 km dari dusun untuk menjangkau lokasi vaksinasi, baik itu di kantor desa maupun kecamatan,” ungkap Ade Yasin.

Ade melanjutkan, untuk ketersediaan vaksin, cukup, hanya saja ada kendala berkaitan dengan kesulitan jangkauan, karena luasnya wilayah kami, sehingga jauh untuk mengadakan vaksinasi di desa-desa, terutama di daerah pelosok dan harus dilakukan secara jemput bola.

“Kesulitan ini juga telah dikeluhkan oleh para kepala desa seperti di Kecamatan Sukamakmur, Jonggol, Cariu, Tanjungsari, dan Nanggung. Mereka mengeluh tentang jangkauan masyarakat ke desa. Jadi ada masyarakat yang kalau jalan kaki, mereka mungkin tidak sanggup karena jauh. Jadi saya kira perlu penjemputan dari desa ke lokasi mereka,” ujar Ade.

Meski demikian, Ade Yasin tetap optimistis bisa mencapai target 70 persen di akhir tahun, meskipun ada kendala jangkauan luas wilayah tersebut. Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mengakselerasi vaksinasi dengan cara kolaborasi dan sinergitas dengan TNI, Polri, dan seluruh stakeholder.

“Untuk itu kepada pemerintah pusat, selain terus membantu memenuhi kebutuhan dosis vaksinasi, harus juga dapat membantu memenuhi kebutuhan Nakes beserta biayanya,” kata Ade. (Peg)

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *